Masjid Nusretiye, Simbol Runtuhnya Kelompok Elite Militer Utsmany


Hasil gambar untuk masjid nusretiye
Ketika Orhan diangkat menjadi penguasa Daulah Islamiyah Turki Utsmany (Ottoman) menggantikan ayahnya Osman I. Ia membentuk pasukan elite militer khusus yang diberi nama Janissary. Pasukan ini berasal dari bangsa-bangsa non-muslim dari kawasan Eropa Timur yang wilayahnya berhasil dikuasai Kerajaan Turki Utsmany.

Dalam Ensiklopedi tematis Dunia Islam "Khilafah", disebutkan para personelnya terdiri dari anak-anak Kristen yang dididik secara khsusus dan diarahkan agar mereka masuk Islam. Mereka ditempatkan di asrama militer di Adrianopel dan Istanbul.
Mereka mempunyai disiplin militer sejak mereka menerima pendidikan dasar kemiliteran yang ketat. Sewaktu-waktu mereka digunakan untuk berperang dan selalu sukses. Karenanya, pasukan ini menjadi pasukan andalan Kerajaan Utsmany dalam banyak peperangan yang dilakukannya.
Kisah kehebatan mereka yang terkenal adalah ketika pasukan Byzamtium kalah total saat Konstantinopel berhasil ditaklukan oleh Daulah Islam Turki Utsmany dibawah pimpinan pemimpin besar yaitu Sultan Muhammad II pada tahun 1453 M. Saat itu, pasukan Janissary merupakan pasukan yang memiliki perang sangat penting dalam pertempuran tersebut.
Hasil gambar untuk pasukan janissarySelama beberapa abad, Janissary bertahan sebagai pasukan elite Kerajaan Utsmany. Karena statusnya ittu, baik secara jumlah maupun status, mereka berkembang semakin besar dan kuat. Hal inilah yang kemudian hari mendorong mereka untuk melawan Sultan karena ingin memperoleh keuntungan bagi kelompoknya sendiri.
Sejarah mencatat sejumlah peristiwa bentrokan antara pasukan Janissary dan penguasa Daulah Islamiyah Turki Utsmany. Pada tahun 1525 M, pasukan elite ini berupaya melakukan pembunuhan terhadap penguasa Utsmany saat itu, Sulaiman I. Ketika rencana pembunuhan itu akan dilakukan, Sultan Sulaiman al-Qanuny tengah beristirahat di istana musim dingin di Edirne.
Pasukan elite ini juga pernah menduduki istana Perdana Mentri Ibrahim Pasya yang sedang bertugas ke Mesir. Selain itu, mereka pernah menduduki kantor bea cukai, rumah-rumah para pejabat negara dan merusak beberapa rumah warga.
Pada tahun 1631-1832 M, Sultan Murad IV pun terlibat konflik dengan mereka soal pengangkatan Perdana Mentri Hafid Pasya yang tidak disetujui oleh pasukan Janissary yang cenderung berpihak kepada PM lama, Khosru Pasya yang telah diberhentikan oleh sultan.
Mereka juga membangkang terhadap Sultan Ahmad III pada tahun 1727 M karena sultan berdamai dengan pihak musuh. Saat itu, mereka menuntut Sultan Ahmad III untuk mundur dari jabatannya dan mengangkat sultan yang baru sesuai dengan keinginan mereka.
Oleh karena kelakuan mereka yang merugikan negara, ketika Sultan Mahmud II naik tahta menjadi pemimpin Daulah Turki Utsmany, pasukan elite tersebut dibubarkan pada tahun 1826 M. Pembubaran itu juga didorong oleh keinginan membangun pembaruan pada bidang militer yang sudah ketinggalan jaman. Namun, keinginan sultan ditolak oleh para perwira rendahan pasukan khusus bahkan mereka memberontak.
Dengan adanya peristiwa tersebut, ada alasan bagi sultan untuk membubarkan mereka yang didukung oleh pasukan Taujiyah (pasukan yang dikirim oleh penguasa daerah ke pemimpin pusat), para Ulama dan Mahasiswa. Sejak saat itu, pasukan Janissary yang telah berjasa sejak awal Daulah Utsmany resmi dibubarkan. Pembubaran ini bertepatan dengan selesainya proyek pembangunan masjid di kompleks asrama militer di kawasan Tophane, Istanbul. Oleh Sultan Mahmud II, masjid yang baru berdiri itu kemudian dinamakan dengan nama Nusretiye yang artinya "kemenangan gemilang".
Pemberian nama itu dimaksudkan untuk mengenang pembubaran kelompok elite  yang membangkan. Karena pada tahun 1822 M, ketika pembangunan masjid dimulai, Sultan Mahmud II sedang menghadapi dan menekan kelompok Janissaru yang sedang merongrong pemerintah. 

Itulah sekelumit kisah tentang pemberontakan beberapa elite militer dalam suatu negara. Bukan hanya dalam sistem kerajaan, banyak dalam dunia modern ini yang masih membangkang pada pemerintah yang sah. Semoga saja negara Indonesia selalu dilindungi oleh Allah swt terhadap mereka yang berusaha merongrong nergara ini.... Amiien....
Ahmad Istakim

Alumni dari jurusan Manajemen Informatika di Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ ) Wonosobo. Tertarik dalam bidang pendidikan, teknologi komputasi dan disiplin ilmu keislaman ( Tafsir, Hadits, Arudl, Nahwu-Sharaf, Fiqh maupun Aqidah ) - https://s.id/blog-islamQ. Pernah juga mengenyam pendidikan di beberapa pesantren yang ada di Kab. Wonosobo dan Kab. Purworejo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama