Indonesia Cuek, Bocah Ini Dilirik Oleh Turki dan Brunei Darussalam

Naufal Rizki, pelajar kelas 2 MTsN Langsa Lama, Kota Langsa, Aceh penemu energi listri dari pojon kedondong mulai diincar oleh negara luar. Tak tanggung-tanggung, Turki dan Brunei Drussalam melalui mentri energinya mengaku tertarik memboyong Naufal ke negara mereka. Hal ini mengemuka setelah tidak adanya tindak lanjut dari pemerintah Indonesia meneruskan penelitian energi terbarukan tersebut.
"Energi terbarukan adalah masa depan dunia. Para penemunya adalah permata yang layak diperebutkan", ujar menteri energi Turki, Yildiz yang juga menyayangkan sikap dari pemerintahan RI atas sikapnya yang tidak jeli melihat potensi rakyatnya sendiri.
Senada dengan Yildiz, mentri energi Brunei Darussalam Mohammad Yasmin bin Haji Umar juga mengutarakan hal yang sama.
"Efisiensi energi mutlak diberlakukan. Masa depan dunia berada di genggaman para penemu energi yang terbarukan. Kami berani membayar mahal demi hal tersebut", kata Yasmin bin Haji Umar.

Biaya Penelitian
Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Supriaman dan Deski ini sebelumnya hanya coba-coba. Berawal dari pelajaran di sekolah, Nafal akhirnya berhasil menciptakan tenaga listrik dari batang pohon. Dia menjelasakan, pertama kali eksperimen itu dilakukan pada pohon mangga dan ternyata tidak layak. Akhirnya ia menemukan pohon kedondong pagar yang kadar asam atau getahnya mampu menghantarkan listrik.
Mesti demikian, Naufal mengaku bahwa bekal yang dimiliki tidak hanya dari sekolah. Namun juga adanya dukungan dari sang Ayah yang sangat membantu dalam percobaannya tersebut.
"Kebetulan ayah Naufal bekerja di elektronik. Jadi sedikit banyak saya tahu alat-alat elektronik", paparnya.
Hasil temuan energi dari pojon kayu ini memang sederhana, dengan rangkaian yang terdiri dari pipa tembaga, batangan besi, kapasitor dan dioda, arus listrik yang dihasilkan sangat tergantung kepada kadar keasaman pohon.
Sebelumnya, naufal sudah melakukan lebih dari 60 kali percobaan dan menelan biaya sekitar 14 juta. Dengan temuannya ini, satu rumah dapat dialiri listri melalui sepuluh pohon kedondong pagas.
Ditanya cita-cita dan keinginannya ke depan. Dengan sigap Naufal langsung menjawab ingin menjadi ilmuwan. "Saya ingin menjadi ilmuwan dan kedepannya ingin mengembangkan eksperimen untu menghidupkan alat elektronik", tukasnya. 
Ahmad Istakim

Alumni dari jurusan Manajemen Informatika di Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ ) Wonosobo. Tertarik dalam bidang pendidikan, teknologi komputasi dan disiplin ilmu keislaman ( Tafsir, Hadits, Arudl, Nahwu-Sharaf, Fiqh maupun Aqidah ) - https://s.id/blog-islamQ. Pernah juga mengenyam pendidikan di beberapa pesantren yang ada di Kab. Wonosobo dan Kab. Purworejo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama