Yuk Kenalan Dengan Standard Library dan Teori Bilangan Dalam C++

C++ Standard Library

C++ Standard Library memiliki arti kumpulan dari fungsi, classes, object, konstanta dan template yang digunakan untuk melakukan operassi-operasi dasar dan beberapa fungsi lainnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa C++ Standard Library merupakan fungsi, classes, object, konstanta dan template yang sudah ada dan sudah terintegrasi langsung dengan compiler. (Belum mengenal compiler ? klik disini) 

Contohnya seperti fungsi main(), classes int, char, float dan lain-lain. Objek yang merupakan interpretasi suatu classes misalnya yaitu tipe data int a, char a, float a dan lainnya. Sebernarnya tidak ada perbedaan yang begitu signifikan antara penggunaan  C Standard Library dengan C++ Standard Library. 

Hanya saja yang membedakan adalah cara menuliskan sebuah file header 'include'. Jika dalam C Standard Library file 'include' ditulis dengan ekstensinya '*.h' contoh 'include"iostream.h";' sedangkan dalam C++ Standard Library tidak menyertakan ekstensinya.

Untuk beberapa file 'include' dasar seperti stdio.h, time.h, stdlib.h dalam C++ Standard Library menyertakan huruf c sebagai awalanya sehingga dalam penulisan menjadi seperti 'include<cstdio>;' untuk melampirkan file header bernama stdio.h.

Selain itu penggunaan C++ Standard Library juga memiliki keuntungan yang lain yaitu terdapat class 'string' yang dapat menangani operasi pada string. Dengan penggunaan class string ini, suatu string diberlakukan sebagai string bukan sebagai null-terminated array of character sehingga terbebas dari resiko buffer overflow. Untuk menggunakan class string ini, kita harus melampirkan file 'string.h' sehingga pemanggilan menjadi seperti berikut ini :

#include<string>

Selain itu, perbedaan-perbedaan lainnya lebih bersifat personal seperti pada C++ Standard Library pemberian komentar hanya diijinkan dengan menggunakan tanda '//' bukan tanda '/* dan */' walaupun pada akhirnya compiler tidak akan pernah meng-compile sebuah komentar.

Teori Bilangan

Dalam C++ dikenal adanya 4 tipe bilangan, yaitu bilangan berbasis 10 atau desimal atau bilangan yang paling sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, bilangan berbasis 16 atau hexadesimal, bilangan berbasis 8 atau oktal dan bilangan berbasis 2 (angka 1 dan 0) atau bilangan biner.

• Bilangan Desimal adalah bilangan yang paling sering terlihat, digunakan dan tertulis dan terdiri dari angka 0 sampai dengan 9. Alasan kenapa bilangan ini paling sering digunakan karena bilangan ini merupakan bilangan yang paling mudah penggunaanya dalam sehari-hari.

• Bilangan Hexadesimal adalah bilangan berbasis 16. Bilangan ini terdiri dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e dan f. Untuk mengkonversi bilangan hexadesimal menjadi bilangan desimal, bilangan suku ke-n hexadesimal dikalikan dengan 16^n-1 (suku pertama dihitung dari kanan ke kiri). Misalnya untuk angka 2f jika dikonversi kedalam desimal rumusnya menjadi {(2 x 16¹) + (15 x 16⁰) = 32 + 15 = 47}. Jadi, 2f dalam hexadesimal adalah angka 47 dalam desimal. Huruf 'a' dalam bilangan adalah angka 10, 'b' dalam bilangan adalah angka 11, 'c' dalam bilangan adalah angka 12, 'd ' dalam bilangan adalah angka 13, 'e' dalam bilangan adalah angka 14 dan 'f ' dalam bilangan adalah angka 16.

• Bilangan Oktal merupakan bilangan berbasis 8. Bilangan ini terdiri dari angka 0 sampai dengan 7. Untuk mengubah bilangan oktal menjadi bilangan desimal, bilangan suku ke-n bilangan oktal dikalikan dengan 8^n-1. Misalnya untuk angka 10 maka {(1 x 8¹) + (0 x 8⁰) = 8 + 0 = 8}.

• Bilagan Biner adalah bilangan berbasis dua (2). Bilangan ini adalah bilangan yang digunak
  
  an oleh komputer sehari-hari karena pada dasarnya komputer hanya mengenal bilangan ini. Bilangan biner terdiri dari angka 0 dan angka 1.  1 berarti aliran listri masuk / keluar sedangkan 0 berarti tidak atau kebalikan dari 1. Untuk merubah angka biner menjadi angka desimal, suku ke-n bilangan desimal dikalikan dengan 2^n-1. Misalnya untuk angka 1011 maka {(1 x 2³) + (0 x 2³) + (1 x 2¹) + (1 x 2⁰) = 8 + 0 + 2 + 1 = 11}