Tanda Bahwa Kita Manusia Cerdas di Atas Rata- Rata

Kita kadang berpikir bahwa orang yang jenius adalah orang yang tidak pernah mengalami kesulitan dalam kehidupannya. Kecerdasannya membuat dia bisa mengatasi segala masalah yang menerpanya dalam sekali sentuh. Kreativitasnya pasti membuat segala hal yang nggak mungkin menjadi mungkin. Namun, ternyata menjadi orang yang jenius nggak selamanya mudah lo... karena ada beberapa masalah yang justru bersumber dari kejeniusannya. Justru mungkin menjadi orang jenius membuat seseorang merasakan hidup yang sulit dan bahkan sangat menderita. Hahaha (Lebay) ....
Berikut merupakan tanda - tanda kecerdasan di atas rata-rata :
  • Tidak seperti seseorang introvert yang memang memilih sendirian, kamu sering kesepian karena mencari teman itu luar biasa sulitnya
Tanpa sadar kamu sering mencari orang yang sama cerdasnya denganmu. Ini bukan soal pilih-pilih teman. Selayaknya soal jodoh, dalam bertemanpun kita butuh setidaknya satu poin kecocokan untuk bisa nyambung ngobrolnya. Sayangnya, sangat sulit bagimu untuk menemukan poin 'klik' itu. Sementara memaksa berteman dengan orang yang tidak 'klik' membuatmu merasa tersiksa sendiri. Pada akhirnya kamu lebih sering melewati waktumu sendirian dan kesepian. Karena ini juga kamu harus hati-hati, karena kamu rawan depresi.
  • Pengennya menghibur dengan melontarkan joke-joke lucu. Sayangnya, orang lain sering tak paham bagian mananya yang lucu
Apa rasanya sudah capek-capek membuat joke untuk menghibur, tapi yang dihibur malah nggak paham. Sebagian ada yang tertawa terpaksa demi menjaga perasaan, sebagian ada yang memasang ekspresi "Apaan sih lo? Garing banget." 
Sebenarnya joke kamu itu lucu, sayangnya cuman kamu yang tahu di mana letak kelucuannya. Atau bisa juga yang terjadi malah sebaliknya. Hobimu memakai humor sarkas membuat orang lain tak paham dengan pesan yang kamu sembunyikan di sana. Akibatnya dia hanya tertawa, tanpa memahami maksudmu apa. Inilah yang sering membuat kecewa. =D
  • Seorang leader sering kali menjadi public-enemy bawahan.  Bukan karena dirimu yang kejam, hanya saja mereka kurang memahami arah kebijakan yang kamu ambil
Kebanyakan orang jenius punya skill komunikasi yang parah. Kamu kesulitan mengeluarkan isi pikiranmu. Terkadang kamu tidak memahami omongan orang. Sebaliknya, orang tidak memahami maksudmu. Terkadang sikapmu juga berubah-ubah. Hari ini kamu mengeluarkan kebijakan A, besok menggantinya dengan yang baru. Bukannya plin-plan, tetapi karena pikiranmu dinamis yang selalu bergerak serta berpikir mencari solusi terbaik. Inilah yang membuatmu menjadi atasan yang sulit dipahami bawahan. Terkadang perintahmu atau pola pikirmu dicibir, karena mereka tidak paham dengan apa yang sebernarnya kamu inginkan.
  • Saat berpikir, kamu sering 'ngobrol' dengan diri sendiri. Tak heran orang sering menganggapmu aneh
Bayangkan kamu sedang duduk di Stasiun menunggu kereta datang. Lalu tiba-tiba orang disampingmu bicara, bukan padamu, bukan pada orang lain atau telefon. Pasti kamu merasa aneh dan merasa "Waw waw waw" terhadap orang tersebut. Nah, itulah yang orang lain pikirkan ketika melihatmu melakukan hal yang seperti itu. Pergerakan otak yang aktif, membuatmu sering berpikir keras dan berdiskusi dengan diri sendiri sehingga tanpa sadar kamu bicara sendiri. Jika hanya berguman-guman kecil si tidak masalah. Yang bahaya adalah ketika kamu sudah teriak-teriak, ini bukan lagi jenius tetapi gila. (Haha...)
  • Kamu sering dimintai pendapat ini dan itu. Tetapi bila kamu serius menanggapinya, ia malah bilang "Serius amat sih..."
Kamu juga sering mengalami momen serba salah dalam sebuah diskusi ? Kalau kamu diam, kamu dianggap sombong dan nggak mau berbagi ilmu. Apalagi bila temanmu sudah tau tentang kejeniusanmu. Tapi, bila kamu mengeluarkan pendapat, atau meluruskan sesuatu yang menurutmu kurang tepat, mereka akan melewatimu sambil berkata :
"Yaelah, jangan serius-serius amat. Ini bukan sidang skripsi..." 
Itu masih mending. Lebih sial lagi bila kamu dibilang kurang piknik. Padahal kamu hanya ingin berbagi informasi. Ini merupakan salah satu yang membuat kamu memilih untuk diam saja.
  • Overthinking adalah kegiatan sehari-hari. Karenya kamu lebih sering frustasi daripada happy
Dalam pikiranmu banyak sekali pertanyaan "What ... If". Percaya atau tidak, orang yang apatis lebih banyak bahagia karena mereka tidak memiliki banyak pikiran dalam kepalanya. Apapun yang terjadi di dunia, yang penting dia senang untuk saat ini. Berbeda denganmu, mengabaikan hati dan logika adalah sesuatu yang luar biasa sulitnya. Begitu banyak hal yang ada dalam pikiranmu, membuatmu terkadang malah terkadang sulit untuk tidur nyenyak. Kamu merasa ada yang harus diperbaiki dari hidup ini, yang sayangnya tidak bisa kamu kerjakan sendiri. Karena apa-apa dipikirkan dengan serius, hidupmu sendiri jadi terkesan berat dan kurang tenang.
Pada akhirnya, kamu sering sulit mengambil sebuah keputusan. Terlalu banyak hal yang kamu pertimbangkan, terlalu banyak pertanyaan "What... If" yang kamu ajukan pada diri sendiri. Hingga akhirnya, mengambil keputusan di waktu yang kilat bukanlah bidangmu.
  • Orang jenius selalu percaya diri ? Tidak juga. Terlalu sering mengkritisi diri sendiri malah membuat kamu jadi terlihat kurang percaya diri.
Apakah orang-orang jenius selalu identik dengan hal-hal yang positif seperti "Percaya Diri" ? ternyata tidak selalu begitu. Sisi jeniusmu bekerja dengan mengkritisi segala hal. Informasi apapun yang kamu terima nggak luput dari acara penelaahan lebih dalam. Tak hanya mengkritik pemikiran orang lain, pemikiran diri sendiripun kamu kritisi. Karena hal ini, kamu lebih sering terlihat tidak PD. Kamu meragukan segala hal, termasuk diri sendiri.
  • Bagian yang membuatmu menderita adalah mimpi-mimpi yang tiada ujungnya. Terlalu banyak keingintahuan dan terlalu banyak hal ingin kamu lakukan.
Kamu juga sering kejam pada dirimu sendiri. Saat ada sesuatu yang kamu nggak paham, maka kamu akan menyiksa diri dengan mencarinya sampai dapat. Kamu juga selalu merasa harus melakukan sesuatu yang hebat, namun seringnya mimpi di kepalamu berubah-ubah. Di dunia ini terlalu banyak hal yang memancing rasa ingin tahu. Dan terlalu banyak pula hal yang ingin kamu lakukan. Hingga akhirnya kamu bingung mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Sudah begitu, kamu juga sering memasang target yang begitu tinggi dan menerapkan kata 'harus' untuk meraihnya.

Ternyata menjadi jenius tidak semudah yang terlihat. Apapun itu, berbeda dengan orang kebanyakan memang sedikit menyusahkan . Butuh usaha ekstra keras untuk bisa menyesuaikan... (Haha...)  So, Apakah kamu merasa seperti itu ? Jika ia, kemungkinan besar kamu memiliki kecerdasan yang tinggi lo... (Over PD)...
Ahmad Istakim

Alumni dari jurusan Manajemen Informatika di Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ ) Wonosobo. Tertarik dalam bidang pendidikan, teknologi komputasi dan disiplin ilmu keislaman ( Tafsir, Hadits, Arudl, Nahwu-Sharaf, Fiqh maupun Aqidah ) - https://s.id/blog-islamQ. Pernah juga mengenyam pendidikan di beberapa pesantren yang ada di Kab. Wonosobo dan Kab. Purworejo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama