type_data var;
Perbedaannya terletak pada nama variabel, jika dalam pembuatan variabel cukup dengan "var" tetapi dalam pembuatan array kita tambahkan tanda kurung kotak [], sehingga menjadi var[].
Dalam tanda [] itu kita mendefinisikan jumlah data yang dapat kita tampung di dalamnya. Misalnya kita membuat array dengan nama kelas_sd[5], maka data dekralasi pembuatannya adalah :
int kelas_sd[5];
Nah untuk mengisinya, kita bisa menggunakan perintah :
int kelas_sd[5] = {1, 2, 3, 4, 5};
Perlu dipahami juga bahwa nilai ( index ) awal dari array dimulai dari angka 0. Index arary itu menunjukkan dimana ia berada. Ilustrasinya adalah :
1[0], 2[1], 3[2], 4[3], 5[4]
Angka dalam kotak itu adalah index dari array, hal seperti ini akan membantu kita dalam mengakses elemen-elemen ( isi ) dari suatu array. Contoh kita ingin menampilkan nilai 3 dari array, kita tidak bisa memanggil hanya dengan perintah :
cout<<kelas_sd;
Contoh :
Ini akan menghasilkan nilai random dan tidak bisa di mengerti oleh kita ( manusia ). Saat di-run akan menghasilkan keluaran :
0xeaf15ffa30
Maka dari itu kita perlu memahami fungsi index dalam array ini. Untuk menggunakan index kita cukup menambahkan angka dari 0 - 4. Karena pada awal inisialisasi array kita mendekralasikan kelas_sd[5]; Maka secara otomastis indexnya sampai angka 5 - 1, karena index dimulai dengan angka 0.
Menampilkan angka 3, kita bisa dengan perintah :
cout<<kelas_sd[2];
Contoh :
Maka akan tampil saat dijalankan :
3
Kok bisa tampil 3 ? 😕
Seperti tadi kami sampaikan bahwa index dari array dimulai dari 0. Jika kita baca dari awal isi dari array kelas_sd[5] :
1 : index 0
2 : index 1
3 : index 2
4 : index 3
5 : index 4
Sudah ada gambaran terkait dengan penampungan data array ? 😁
Coba kita panggil dan tampilkan masing-masing dari array tersebut :
Maka, akan menampilkan :
1
2
3
4
5
Nah, semoga gambaran sederhana tersebut bisa di mengerti ya 😇