Mengenal Ajax dan Javascript

Sebelum belajar mengenai Ajax, ada baiknya kita telah memiliki pengetahuan dasar tentang HTML, Javascript dan PHP. Karena tanpa mengetahui 3 hal tersebut belajar Ajax akan terasa lebih sulit. Baiklah, mari lanjutkan belajar Ajax-nya....

#1. AJAX
Ajax merupakan singkatan dari 3 kata yaitu Asynchronous Javascript and XML. Ajax terdiri dari HTML, Javascript, DHTML dan DOM yang kemudian digabungkan dengan bahasa pemrograman web di sisi server seperti PHP dan ASP, sehingga membentuk suatu aplikasi berbasis web yang interaktif dan dinamis.

Ajax bukanlah bahasa pemrograman baru, tetapi merupakan teknik baru untuk membuat aplikasi web yang lebih baik, lebih cepat dan lebih interaktif. Dengan Ajax, Javascript dapat langsung berkomunikasi dengan server menggunakan objek XMLHttpRequest(). Dengan objek ini, Javascript dapat melakukan transaksi data dengan server web tanpa harus me-reloading halaman web tersebut secara keseluruhan.

Dibawah ini merupakan teknologi yang termasuk dalam aplikasi Ajax :
  • HTML yang digunakan untuk membuat web forms dan mengidentifikasikan field-field yang akan kita gunakan dalam aplikasi.
  • Javascript adalah kode initi untuk menjalankan aplikasi Ajax dan untuk membantu menfasilitasi komunikasi dengan aplikasi.
  • DHTML atau Dynamic HTML membantu kita untuk membuat form atau web kita dinamis. Kita akan menggunakan tag <div>, <span> dan elemen-elemen html lain yang dinamis.
  • DOM (Document Object Model) akan digunakan untuk bekerja dengan kode Javascript serta dengan kedua struktur dari HTML dan XML kita yang dalam beberapa kasus berasal dari server.
Objek XMLHttpRequest()

Objek pertama yang harus dimengerti saat belajar Ajax adalah XMLHttpRequest. Ini adalah objek Javascript dan dengannya Javascript akan berkomunikasi secara langsung dengan server. Dengan objek ini satu halaman web dapat membuat request ke dan mendapatkan respon dari server tanpa me-load ulang halaman web secara keseluruhan. User akan selalu tetap dengan halaman yang sama. bahkan user tidak tahu kalau ada data yang terkirim dan diterima oleh server, karena komunikasi ini dilakukan dibalik layar.

Bagusnya lagi permintaan dikirim asynchronous, yang berarti bahwa kode Javascript tidak menunggu pada server untuk merespon. Sehingga user dapat terus memasukkan data, bergulis sekitar dan menggunakan aplikasi.

Kode Javascript bahkan bisa mendapatkan data, melakukan perhitungan, dan mengirim permintaan lain semua tanpa campur tangan dari user. Ini adalah kekuatan dari XMLHttpRequest. Hal ini dapat bicara bolak-balik dengan server semua yang diinginkan, tanpa pernah tahu pengguna tentang apa yang sebenarnya terjadi. Hasilnya adalah dinamis, responsif, pengalaman interaktif seperti aplikasi desktop tetapi ada kekuatan internet dibelakangnya. :)

Objek XMLHttpRequest di-support hampir semua browser (Internet Explores / Microsoft Edge, Firefox, Chrome, Opera dan Safari).

#1. Javascript

Javascript merupakan bahasa pemrograman web tingkat tinggi dan dinamis. Javascript disisipkan dalam sebuah halaman web menggunakan tag <script ...>. Biasanya Javascript digunakan untuk peralatan pada user page. Fungsinya sangat banyak, misalnya peralatan guna menambah kategori dengan lebih mudah, contohnya dapat dilihat pada HotCat.

Javascript juga dapat didefinisikan sebagai bahasa komputer atau kode pemrograman yang digunakan pada situs web agar web tersebut menjadi lebih interaktif dan dinamis. Javascript merupakan tipe bahasa pemrograman client side Penggunaan  kode Javascript pada sebuah website bersifat opsional, artinya tidak harus ada.

Penggunaan Javascript tidak maksimal bila tidak dibarengi dengan css dan html. Karena Javascript sendiri merupakan source code yang menempel pada html, sedang desain web html lebih bagus bisa menggunakan css. Jadi 3 bahasa ini merupakan 1 kesatuan yang diharuskan apabila akan membuat website yang modern, interaktif dan dinamis.

Tanpa Javascript saat melakukan aksi tertentu, misalnya meng-klik pada sebuah halaman website, maka hasil respon dari klik tersebut akan berada pada halaman web lain. Hal ini tentu sangat merepotkan karena tidak semua aksi menghasilkan output yang besar.
Hasil gambar untuk javascript
Tetapi yang perlu menjadi perhatian ada user web bisa mematikan fitur Javascript pada browsernya, sehingga jika kita membuat website yang terlalu bergantung pada Javascript akan tampil apa adanya seperti pembuatan awal tanpa Javascript. juga terlalu banyak kode Javascript pada situs web akan membuat waktu loading lambat dan berat, jadi penggunaan Javascript harus wajar agar website responsi, cepat dan dinamis. 
Ahmad Istakim

Alumni dari jurusan Manajemen Informatika di Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ ) Wonosobo. Tertarik dalam bidang pendidikan, teknologi komputasi dan disiplin ilmu keislaman ( Tafsir, Hadits, Arudl, Nahwu-Sharaf, Fiqh maupun Aqidah ) - https://s.id/blog-islamQ. Pernah juga mengenyam pendidikan di beberapa pesantren yang ada di Kab. Wonosobo dan Kab. Purworejo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama